Dunia itu seluas langkah kaki.. Jelajahi dan jangan pernah takut melangkah, hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya (Soe Hok Gie)
Kamis, 05 Desember 2013
Berserah Bukan Berarti Menyerah :)
Ga terasa ternyata udah hampir empat tahun berada jauh dari keluarga,
jauh dari orang tua dan adek-adek, dan selama itu pula yaitu empat kali
ga ikutan natal dirumah. Yah, meskipun natal dirumah ga serame di sini
(Bogor), tapi natalan sama keluarga selalu lebih damai rasanya.
Oh iya, mau kenalan dulu lah, keknya belom terlambatlah ya :D
Gapapalah kan ya sebut nama lagi haha
Namaku
Nia Verba Sembiring. Kalo orang baru kenal biasa manggil Nia, kalo
teman-teman SMA biasa manggil Naya atau Niver (kependekan dari Nia
Verba, soalnya dulu di kelas ada dua orang yang punya nama Nia). Kalo di
rumah biasa tetangga biasa manggil Niaken atau Vebra (bukan Verba),
kalo teman dari kecil manggil Verba. Kalo di keluarga KAREMATA FEM IPB
manggil dugong (jangan tanya kenapa haha), sampe teman-teman sekelas
kuliah juga pada ikutan manggil dugong. banyak yah panggilannya haha
Kalo
sejarahnya, nama NIA pemberian bapak, trus kalo VERBA nya dari mamak.
Kata mamak Verba adalah nama sahabat dia waktu di SMA dulu. Katanya sih
baik banget, makanya aku juga dikasih nama Verba biar baik juga kayak
temannya mamak itu hahaha
Kalo SEMBIRING adalah diturunkan dari bapak. Yah, begitulah orang Karo, pasti punya marga.
Oh
iya, aku lahir di kampung yang kecil di Dataran Tinggi Karo di Sumatera
Utara.Biar teman-teman tau, tempatnya ga jauh dari Kota Berastagi. Soal
kenyamanan tinggal disana jangan ditanya. Beda banget kalo dibandingkan
sama Bogor. Karo khususnya Kampung aku (menurut aku ya) adalah tempat
yang paling indah yang pernah aku datangi. Dikelilingi oleh gunung dan
bukit, dingin, bersih dari polusi, ga ada pengamen, ga ada macet, budaya
peduli masih tinggi, pokoke damai lah :D
Aku menempuh pendidikan
dari SD sampe SMA disana, di tanah kelahiran tercinta. Dan sekarang
sedang melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di
Kota Bogor.
Melanjutkan cerita tentang natal di kampung
halaman, bahwa disana beda banget sama di Bogor. Kenapa? Ini ke empat
kali aku ngerayain natal di Bogor, selama itu juga aku cuma ikutan acara
natal hanya di tanggal 24-25 Desember.
Kalo di kampung?
Sejak
awal November aja udah terlihat sukacita natal. Anak-anak kecil (anak
sekolah minggu) mulai mempersiapkan tari-tarian, drama, koor/vokal
group, puisi persembahan yang akan ditampilkan sewaktu perayaan natal.
Bukan cuma anak kecil, tetapi semua orang termasuk mamak-mamak dan
bapak-bapak juga.
Di Bogor?
Bahkan mendengar lonceng gereja aja aku belum pernah selama hidup disini :)
Bukan ga ada atau bagaimana, tapi keadaan yang ga mendukung. Bisa beribadah aja udah bersyukur hehe
dan
biasanya juga keadaan akademik yang memang ga pernah mendukung. Kaya
misalnya sekarang nih, nanti sampe tanggal 23 aja masih ada
kuliah/praktikum pengganti, dan tanggal 3 Januari udah mulai UAS. Gimana
mau bisa balik ke kampung coba buat ikut natalan?
Dalam kondisi kaya gini lah yang selalu buat galau hati :)
Terus hubungan sama video diatas apa?
Nah, kemaren searching-searching lagu di youtube, eh nemu lah lagu tersebut.
Kata-katanya memotivasi banget.
Kapankah pelangi datang setelah redanya hujan
Begitupun gelap malam, takkan tetap, takkan diam
Akan pergi digantikan pagi
Ada tangis lalu ada tawa, ada manis di balik kecewa
Begitulah biasanya, habis luka datang suka
Terimalah dengan hati yang rela
Berserah pasrahkan semua pada Yang Kuasa Beri yang terbaik sepenuh jiwa
Berserah bukan berarti menyerah tapi tak henti percaya
Bahwa kita memang pantas bahagia
Bahagia pasti bersama kita
Bila jalani hidup dengan cinta
Memberi dengan rela, terima dengan suka
Setia sabar dan percaya
Yah, mau gimana juga harus tetap bersyukur :)
Semoga tahun depan bisa ikutan natalan dan tahun baruan dirumah bersama keluarga, karan kata lagu itu Ada tangis lalu ada tawa, ada manis di balik kecewa :)
Selamat Menyambut Natal, Damai dan sukacita natal tetap menyertai kita :)
Rabu, 04 Desember 2013
Gunung Krakatau, Lampung, Indonesia
Gunung Krakatau adalah salah satu gunung aktif yang terletak di selat Sunda di antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Nah, sama seperti perjalanan-perjalanan sebelumnya, perjalanan ke Krakatau juga merupakan perjalanan dadakan alias tanpa persiapan.
Nih trayek perjalanan kita :
Kalianda - Dramaga canti = 2 Jam
Dramaga Canti - Pulau Sebesi = 2 Jam
Pulau Sebesi - Krakatau = 2 jam
Untuk melakukan penyebrangan kita nyewa perahu yang memang alat transportasi yang tersedia disana dengan biaya 1,7 juta untuk berangkat dan balik lagi ke dramaga canti..
Nih trayek perjalanan kita :
Kalianda - Dramaga canti = 2 Jam
Dramaga Canti - Pulau Sebesi = 2 Jam
Pulau Sebesi - Krakatau = 2 jam
Untuk melakukan penyebrangan kita nyewa perahu yang memang alat transportasi yang tersedia disana dengan biaya 1,7 juta untuk berangkat dan balik lagi ke dramaga canti..
Senin, 02 Desember 2013
IGTF, Lampung Barat
IGTF (IPB Goes To Field) adalah
salah sau program pengabdian kepada masyarakat yang diadakan oleh kampus IPB.
Jadi setiap mahasiswa minimal udah semester 4 boleh ikut dan silahkan daftar
langsung tanpa dikenakan biaya administrasi dan lainnya :D Aku dengar info ini
dari teman-teman sekelas, yo wes aku langsung daftar.
Jadi mahasiswa yang mendaftar dan terseleksi akan dikirim ke berbagai
daerah di Indonesia. Pendaftar diberikan tiga pilihan tempat yang diingkan dan
setiap daerah memiliki tujuan dan program yang berbeda-beda. Nah, aku pilihannya di Liwa, dan 2 lagi daerah
di Jawa Tengah. Dan akhirnya keterima yang di Liwa dengan program, sosialisasi
pengembangan cyber untuk petani cabe di Liwa, Lampung Barat.
Singkat cerita berangkatlah dengan perjalanan malam dari Bogor dan menyeberang selat Sunda dan akhirnya nyampe di Bandar Lampung pagi harinya... dan singkat cerita lagi perjalanan di lanjutkan menuju Liwa. Dan tahu kah anda? Ternyata dari bandar lampung ke Liwa membutuhkan waktu 7-8 jam. Dan nyampe disana sore sekitar jam 4an. Dahsyat kan? :) Soalnya Liwa udah mau perbatasan ke Sumatera Selatan.
Nyampe disana langsung berasa kaya di rumah (Berastagi) Huaaaaa. Dingin, kebun, pertanian semuanya jadi bikin kangen rumaahhh. Nyampe disana langsung diajak berkeliling kebun/ladang warga disana sama dosen pembimbing. Kalo aku sih udah ga asing ngeliat ladang karena aku emang berasal dari keluarga petani, dan keseharianku ketika di rumah ya harus ke ladang juga :D.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEHACPAVPlcz2_6jI9P-fROEdRbZxUx4v69k4tz-7QyT9rWwDYjQ1835t8Pzx0tI7CtH41MEkj8Z1orGm3SVgAtdJ4SimFPwDOHa57AOGumybW_mySeY7OrTURTM6rabz8TdJfadSJ7-Q-/s1600/IMG_2427.JPG)
Singkat cerita berangkatlah dengan perjalanan malam dari Bogor dan menyeberang selat Sunda dan akhirnya nyampe di Bandar Lampung pagi harinya... dan singkat cerita lagi perjalanan di lanjutkan menuju Liwa. Dan tahu kah anda? Ternyata dari bandar lampung ke Liwa membutuhkan waktu 7-8 jam. Dan nyampe disana sore sekitar jam 4an. Dahsyat kan? :) Soalnya Liwa udah mau perbatasan ke Sumatera Selatan.
Nyampe disana langsung berasa kaya di rumah (Berastagi) Huaaaaa. Dingin, kebun, pertanian semuanya jadi bikin kangen rumaahhh. Nyampe disana langsung diajak berkeliling kebun/ladang warga disana sama dosen pembimbing. Kalo aku sih udah ga asing ngeliat ladang karena aku emang berasal dari keluarga petani, dan keseharianku ketika di rumah ya harus ke ladang juga :D.
Tapi ada nih teman aku, saudara di KAREMATA juga, namanya si Noer. Dia emang
lahir dan di besarkan di Bogor, jadi pas nyampe disana dia senang banget
cobaaaa hahaha dan ternyata kebetulan
kita ditaroh satu induk semang di keluarga Bapak Ponidi. Hmmmm, taulah hasilnya
kalo udah kenal trus tinggal satu rumah lagi, rusuh :D
Setelah berpisah dengan teman-teman yang lain yang berbeda induk
semang, maka kita pun tiba di rumah indung Semang kita. Keluarga ini punya dua
anak, namanya Indah dan Niko. Jadilah punya keluarga baru.
Besok paginya
langsung diajak jalan sama Indah ke tugu Liwa yang ada didekat rumahnya. Yah,
kita beruntung sih rumahnya dekat kemana-mana (pasar, mesjid dan tugu liwa).
Balik dari
jalan-jalan paginya, langsung cus keladang. Nah, makin keliatan nih si Noer
senang banget. Bahkan mutil (metik) tomat aja dia senang banget :3
Pantai Krui, Lampung Barat
Pantai Krui adalah salah satu pantai yang ada di Lampung Barat. tapi katanya sih sekarang udah pisah dari Lampung Barat jadi Kabupaten sendiri aitu Krui.
Kenapa bisa nyampe disini?
Jadi ceritanya dari kampus (IPB) ada kegiatan pengabdian namanya IGTF (IPB Goes To Field). Yaudah ikutan, dan kebagian daerah di Liwa, Lampung Barat.
Nah, dari Liwa ini ke Krui sekitar 2 Jam.
Pantainya ini bagus banget, bersih, dan waaaaaaaa, sumpah keren banget dengan pasir putihnya :)
Nah, dari Liwa ini ke Krui sekitar 2 Jam.
Pantainya ini bagus banget, bersih, dan waaaaaaaa, sumpah keren banget dengan pasir putihnya :)
Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat
Beberapa hari belakangan, ga tau kenapa
aku bener-bener pengen jalan ke alam. Rencana liburan semester kemaren
yang tertunda, sampe sekarang belum dijalankan J.
Bisa ngerasain dinginnya tidur di tenda, hangatnya api di malam hari,
segelas kopi susu yang hangat, mendengar suara burung yang terbang
bebas, gemericik air sungai yang mengalir tenang, tanpa kebisingan dan
kesibukan. Gunung. Ya, aku bener-bener pengen ke Gunung.
Tanpa ada rencana sebelumnya karena emang
dadakan, aku ngajak Bang Selong ke Papandayan, Garut, Jawa barat. Bang
Selong setuju. Sepakat kita jalan hari Minggu, 10 Maret 2013. Karena
kebetulan Bang Selong adalah orang Garut, katanya kita bisa sekalian
main kerumahnya. Asyiik..
Rencana awal kita berangkat berenam yaitu
aku, bang selong, bang cabreng, odong, lepuk dan ka ceker. Tapi karena
suatu hal jadinya yang berangkat hanya bertiga yaitu aku, bang cabreng
dan lepuk.
Yess, ini bakal menjadi perjalanan yang
sangat menyenangkan. Bener-bener liburan kawan hahaha. Maklum, biasanya
kalo kita jalan ramean, riweuh banget. Serius :D
Hari minggu kita berangkat dari kampus jam
14.30 yang dari rencana awal jam 10.00. Jauh banget kan ngaretnya?
Maklum, mahasiswa hehe.. Iya, soalnya kita harus nunggu abang
ganteng(bang cabreng) dulu yang berangkat dari rumah. Berangkat dengan
persiapan yang (bisa dibilang) minim, tanpa rencana dan persiapan yang
matang emang seru. Serunya jadi banyak cerita.
Ini nih rencana perjalanan kita :
· 10 Maret 2013
ü Pukul 14.30 - 15.30 :
Perjalanan dari kampus IPB Darmaga ke termilnal Baranang Siang (Bogor)
ü Pukul 15.40 – 16.40
Perjalanan dari terminal Baranang Siang ke terminal Kp.Rambutan Jakarta
ü Pukul 16.55 – 20.45
Perjalanan dari terminal
Kp.Rambutan ke Limbangan. (Eittss, awalnya kita berencana bermalam di
terminal Garut, tapi ternyata bang cabreng nawarin kita ke Limbangan
dulu, nginep di rumah saudaranya. Ya wes kita terima tawarannya, Gratiss
. daripada di terminal hehehe)
· 11 Maret 2013
ü Pukul 05.30 – 07.00
Perjalanan dari Limbangan ke Sp.Cisurupan.
(Kita dianter sama supirnya
saudara bang cabreng). Luar biasa pemandangan kota Garut di pagi hari.
Sepanjang perjalanan menuju Sp.Cisurupan, yang dilihat hanyalah
keindahan alam yang di berikan Tuhan. Garut dikelilingi oleh Perbukitan
dan hijaunya padi yang terhampar sepanjang perjalanan. tenang, hijau,
menyaksikan munculnya matahari di pagi hari, suatu hal yang bener-bener
harus di syukuri. Sungguh besar karunia Tuhan bagi kota Garut. Ini
merupakan liburan naik Gunung yang sebenarnya. Tenang tanpa beban :D )
ü Pukul 07.00 – 07.50
Perjalanan dari Sp.Cisurupan menuju balai.
jalan dari Sp.Cisurupan ke balai rusak parah. Kesuburan dan sumber daya alam yang sangat melimpah
melimpah di garut, namun bagaimana dengan sarana infrastrukturnya?
kawah Gunung Papandayan adalah salah satu objek wisata yang menjadi
pemasukan keuangan daerah bagi Kota Garut, namun pembenahan akan kawasan
wisata ini belum tertata dengan baik. Siapa yang salah?
ü Pukul 07.50
Kita nyampe di Balai
disambut oleh asap kawah dan pemandangan pagi yang indah. Ternyata di
balai ini lumayan rame. Ada banyak pendaki lain dari Jakarta dan
Bandung. Dan banyak juga wisatawan asing.
ü Pukul 08.41 – 10.30
Perjalanan dari balai menuju
Pondok Salada. Dari balai menuju pondok salada kita melewati kawah
gunung Papandayan terlebih dahulu. Bagus Bangeeeeett. Karena pemandangan
yang indah sepanjang perjalanan , bener-bener ga kerasa cape. Tawa,
canda sepanjang perjalanan. Eitss, tapi ga lupa…photo duluuu hahaha.
kemana-mana yang ga pernah lupa adalah photo kawan. apalagi ada lepuk
haha puk puk puk
Ga kerasa, tibalah kita di ujung kawah dan memasuki jalan yang sedikit berbatu sampai akhirnya nemu sungai.
Eh, disini ada cerita seru lho! jadi begini, untuk ngelewati sungai itu ada 2 alternatif yaitu
lewat bawah yang artinya ngelewatin air yang pasti akan basah, atau
lewat atas melalui jembatan yang bisa dibilang seadanya. Nah, gara-gara
di sungai tersebut rame orang pendaki lain dari Bandung yang lagi main,
ada yang mandi , foto-foto maka kita memutuskan lewat atas.
Nah, biasa si Lepuk mau
unjuk gigi sama cowo-cowo ganteng yang di bawah, maka dia yang pertama
ngelewatin jembatan tersebut. Dan apa yang terjadi? nyampe di tengah dia
teriak, GA BERANI Cuyy hahaha
Iya sih itu juga anginnya
kencang jadi jembatan kecilnya ikut bergoyang. eh, si Lepuknya malah
berhenti di tengah. Maju takut, Mundur nanggung. Akhirnya si Lepuk
memutuskan untuk mundur saja kawan hahaha padahal yah, di ujung sana
udah ada aa ganteng yang menunggu mau ngebantuin. puk puk puk
Perjalanan dilanjutkan
ngelewati jalan setapak. jalannya sih ga terlalu susah dan nanjaknya
Cuma dikit. tapi tanjakan yang sedikit itu panjaaaang banget (ga banget sih, panjang aja) hehehe
Di ujung jalan setapak ini kita sampai di jalan yang berbatu.
ü Pukul 10.30
Akhirnya kita nyampe di
Pondok Salada. Ternyata lumayan rame orang yang nge camp disini. Pas
kita nyampe cuacanya ga bersahabat, mendung. Sebelum hujan kita akhirnya
mendirikan tenda. Dan apa yang terjadi saudara? bagian cover tendanya
ga ada. Ketinggalan di sekret. gara-gara Lepuk nih haha. Akhirnya kita
putuskan pake trashbag ajah. Dari pada basah hehehe
Saat kita masak untuk makan
siang, eh ada yang nawarin kentang. Ternyata, katanya di balik Pondok
salada ada Kebun kentang yang kalo ga salah namanya pengalengan. Yaudah
kita terima, lumayan buat nambah persediaan makanan yang minim. Jadi
menu makan mlam adalah Kentang + Mie :D
Setelah makan kita istirahat karena hari juga mulai hujan. Setelah hujan reda, karena lumayan bosan juga dalem tenda dari tadi kita memutuskan untuk muncak hari ini.
ü Pukul 14.40 – 15.25
Perjalanan dari Pondok
salada sampai ke Tanjakan Mamang. Tanjakan mamang merupakan tanjakan
yang lumayan curam dengan kemiringan hampir 90 derajat. Tapi tenang,
tenjakannya ga panjang ko. Sebelum nyampe tanjakan mamang kita ngelewati
satu tempat yang sangat bagus. Namanya Hutan Mati. bagus bangeeeet buat
foto hehe
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU-jlBtNkmwuzTToa4D402rz8MgoqQCXp12iRTE98QxqTbf6n4aL-9M4eCJGX902o8Y1nDFSJkS9AZStsN4O2khyphenhyphenJkvOn7gYBnZLh5jxCp56DiUocQY8HiGndRvIPrPmfA45ayMJqCIRco/s320/edit2.jpg)
Ceritanya dulu hutan ini bekas kebakaran. Pohonnya jadi kering semua, dan tanahnya berwarna putih sehingga dari kejauhan jadi mirip salju (menurut saya :D)
dari Pondok salada ke Hutan Mati ini sekitar 30 menit
ü Pukul 15.26 – 15.40
Perjalanan dari Tanjakan
mamang ke Tegal alun. Tegal alun adalah padang edelweis. Luas bangeeeet.
Kalo di Gede itu Surya Kencana :D
Nahhh, nyampe disini, kita
bingung jalan ke puncak. soalnya ga ada petunjuk buat jalan ke
puncaknya. Kita udah keliling di pinggir-pinggir tegal alun tapi ga nemu
jalan ke puncaknya. Karena cuaca juga kurang bersahabat, kabut turun
dan hari mulai gelap, ditambah lagi ga ada orang di tegal alun kecuali
kita bertiga, akhirnya kita memutuskan untuk turun dan melanjutkan
perjalanan besok aja.
Nyampe ditenda kita
bersuih-bersih, dan masak buat makan malam. Ada tambahan menu makan
malam nih, buatan Lepuk. Roti rasa Tisue basah hahaha. Lepuk emang ada
ada aja :3
Kebetulan disini ada sinyal walau sekarat, yaudah nanya bang Apem aja jalan ke puncak lewat mana hehehe
Kebetulan disini ada sinyal walau sekarat, yaudah nanya bang Apem aja jalan ke puncak lewat mana hehehe
Bang Apem adalah senior
kita, angkatan VII di KAREMATA. Beberapa bulan yang lalu bang Apem udah
kesini. Jadi dia pasti tau lebih banyak informasi tentang gunung ini.
· 12 Maret 2013
ü Pukul 07.00 – 07.50
Porjalanan dari pondok
salada ke tegal alun. Perjalanan yang belum membuahkan hasil kemaren
ditambah lagi rasa penasaran akan keberadaan puncak yang engga tau entah
dimana, membuat semangat bang cabreng dan Lepuk untuk muncak pagi ini
menggebu-gebu hehehe
Kata bang Apem ada 3 puncak gunung ini, tapi kita ga tau yang mana aja ketiga puncak tersebut. Segelas susu ditambah roti sebagai bahan bakar untuk tubuh kita pagi ini. Siap untuk berangkat, cusss
Ehh, pas keluar dari tenda,
ada anjing lucu diluar. Panggil saja Ciko. Kayanya sih itu anjing warga
atau pemilik kebun di seberang. Siapa pun pemiliknya, kita kasih makan
dulu yahh bekas sisa makan tadi malem :D. Ternyata anjingnya juga
ramah,..
Kita mulai perjalanan kita mencari puncak kawan ^__^
ü Pukul 07.50
Kita nyampe di tegal alun.
Sedikit lebih cepat dibanding perjalanan kemaren. Mungkin karena bahan
bakar yang masih penuh dan semangat yang masih pool kali yee hahaa
Kata bang Apem, jalan menuju
puncaknya dari tegal alun lurus terus sampe nemu sungai kecil. yaudah
kita jalan terus nyari sumber air itu. Di perjalanan kita medengar suara
air. Suara air tersebut ternyata berasal dari Air terjun. Berarti
sungai yang dimaksud bang apem udah dekat.
ü Pukul 08.30
Akhirnya kita menemukan
sumber air yang dimaksud, yaitu sungai kecil yang mengalir tenang.
disini kita bermain air dulu, menikmati keindahan dan ketenangan tegal
alun yang dipenuhi edelweis.
ü Pukul 08.50
Dideket sungai ini ada petunjuk kecil menuju ke puncak. Kita pun mengikuti petunjuk tersebut.
Sepanajang perjalanan menuju
puncak kita melewati hutan mati lagi. Eitss, tapi inni beda dengan
hutan mati sebelumnya kawan. Hutan mati yang ini ditumbuhi tanaman liar.
Jalur menuju puncak memang jelas, tapi karena tingginya tumbuhan hutan
dikanan kiri jalan membuat jalan sedikit sulit. Kadang kita harus
menunduk utuk menghindari pohon yang banyak tumang. Di perjalanan ini
juga cuaca kurang bersahabat. Kabut hitam berjalan diatas kepala, jarak
pandang Cuma beberapa meter didepan mata. aku sedikit ragu untuk
melanjutkan perjalanan ini. Tapi ga berani bilang turun lagi, karena
takut diomelin sama bang cabreng. Tau deh kalau dia udah marah, haha .
Maaf baaang :3
ü Pukul 09.25
Setelah ngelewati jalan yang
lumayan sulit, akhirnya kita nyampe di puncak bayangan. Pemandangan
yang bagus bangeet. Tegal alun yang sangat luas dengan keindahan
edelweisnya terlihat jelas. Yang lebih luar biasa lagi adalah kawah
Gunung Papandayan yang begitu menakjubkan. Satu hal yang ga pernah kita
lupa adalah FOTO hehe Ini udah merupakan ritual wajib bagi kita sebelum
batre kamera habis hahaha , Lanjut kawaan…
ü Pukul 10.00
Terimakasih TUHAN YESUS, aku nyampe di puncak Gn.Papandayan. Maaaakk, aku nyampe puncaaaaakkk…. :3
Setelah ngelewati jalan yang
lumayan sulit ditambah lagi cuaca yang kurang mendukung akhirnya aku
bisa ngelewati rasa ragu ku menuju puncak. Udah tau kan apa yang akan
kita lakukan? Foto… hahaha
Ehh, pas mau foto pake
bendera KAREMATA, batere kamera habis kawaan hahaha cayang cekali.. tapi
untung aja sempat dapet foto walaupun Cuma seberapa. hehe
Kita pun makan siang di
puncak ini. Kapan lagi ngerasain makan mie+kentang di puncak setinggi
2662Mdpl? sekarang lah saatnya.. hahaha
Tapi pemandangan di puncak
ini ga terlalu bagus karena tertutup oleh rimbunnya pepohonan sehingga
kita ga bisa ngeliat kemana-mana. Pemandangan yang bagus hanyalah di
puncak bayangan. Tapi ga masalah, ini 2662 kawaan :D
Setelah puas tertawa, bercanda lala lala yeye yeye akhirnya kita memutuskan untuk turun. Daaahh puncak Papandayan :3
ü Pukul 11.23 – 12.21
Tracking down Puncak – Tegal Alun
Di tegal alun kita ketemu dengan pendaki dari ITB. Tapi mereka Cuma nyampe di tegal alun. sampai ketemu lagi kawan :3
ü Pukul 12.21 -12.50
Tegal alun – Pondok Salada
Tadi rencananya nyampe di tenda kita langsung packing. Ternyata
pas kita mau packing, gerimis turun. Kita memutuskan untuk nunggu agak
redaan dulu, ehh, taunya ketiduran. Bangun-bangun udah sore pukul 15.00
tapi ujan malah makin deras. Akhirnya kita memutuskan lanjut packing
aja.
Perjalanan turun menuju
balai terus dilanjutkan walaupun hujan. Tapi justru itu yang bikin saya senang. Menyusuri jalan setapak di bawah derasnya hujan merupakan
mujizat yang harus saya syukuri. Terimakasih Tuhan buat semua
kebesaranmu, buat pemberianMu.
ü Pukul 16.40
Kita nyampe dibalai dengan
badan basah kuyup. Meskipun badan basah, kedinginan , laper, namun yang
aku lihat di wajah kita bertiga adalah senyum kepuasan, senyum
kebahagiaan. Kita berhasil mencapai puncak setelah pencarian pendek kita
hahaha
Ternyata di balai kita
bertemu lagi dengan anak – anak dari ITB yang tadi siang ketemu di Tegal
alun.Akhirnya kita turun bareng, naik mobil yang udah di sewa.
Nyampe di Sp.Cisurupan tepat
saat hari sudah gelap. Disini kita berpisah dengan mahasiswa dari ITB.
Kita berhenti di Mesjid untuk bersih-bersih sedangkan mereka melanjutkan
perjalanan pulang. Sampai ketemu lagi di pendakian selanjutnya kawan :3
setelah selasai bersih-bersih kita nyari makan. yang anget-anget kayanya enakk nih. Bakso ayam lahh :D
ü Pukul 20.00
Setelah selesai mengisi
perut, kita menuggu nagkot yang ke treminal Garut. Ternyata disini sama
kaya di kampung aku bahh, kalo udah malem di atas jam 20.00 bakal susah
nyari angkot hahaha
Kita pun memutuskan
untuk naik ojek. Setelah tawar menawar dengan tukang ojek, akhirnya
kita cuusss ke terminal garut. Ternyata jauh juga. Malem-malem naik ojek
ditambah lagi tadi kena hujan rasanya beku -_-
ü Pukul 21.00 – 02.00
Nyampe di terminal Garut.
Lega rasanya, untuk aja masih ada bis yang ke Jakarta. Pukul 02.00 dini
hari kita nyampe di terminal kampung Rambuta. Lanjut Ke Bogor…
· 13 Maret 2013
ü Pukul 04.00
Dini hari nyampe di sekret. Huaaaaaaa
Liburan ‘tanpa rencana dan persiapan’ yang menyenangkan…
Langganan:
Postingan (Atom)