Kamis, 31 Juli 2014

Rencana-Nya Lebih Indah :3

   Sewaktu kita masih SD, pasti kita pernah dengar pepatah 'gantunglah cita-cita mu setinggi bintang di langit'. Aku masih mengingat istilah itu, bahkan sampe sekarang. Dulu pas dengar pepatah itu, aku bilang ke mamak
"Mak, kata guruku gantunglah cita-cita kalian setinggi bintang di langit". Kata mamak " Iya nakku, bagus itu. Tapi jangan terlalu tinggi kali, nanti kalo jatuh sakit"
Dulu aku ga teralu ngerti maksud yang di bilang mamak. Aku cuma berpikir 'langit kan tinggi, jadi kalo jatuh pasti sakit'

   Kalo menurutku sih cita-cita itu berarti harapan kita. Suatu saat kita mau jadi apa dan mau jadi seperti apa. Dari SD mungkin kelas IV kalo ga salah dan bahkan sampai sekarang harapanku adalah bisa ke luar negeri. Negara yang pengen banget aku kunjungi adalah Australia dan negara-negara di Eropa. Kalo ditanya alasannya aku ga bisa jawab. Tapi entah kenapa Australia adalah negara yang begitu menarik buat aku dibanding dengan negara-negara lainnya dan bikin aku penasaran gimana rasanya berada di negeri itu.

   Beberapa minggu terakhir ini aku dengar tentang program Au Pair di Jerman dari temanku. Katanya kita menjadi kakak asuh buat anak-anak disana ketika orang tua mereka sedang kerja. Program ini cuma setahun. Artinya kita bisa nambah pengalaman gimana rasanya tinggal di negara tersebut. Dan yang lebih bikin tergiur lagi adalah biasanya orang-orang yang udah kesana, dan yang termasuk orang beruntung/bernasib baik tentunya, bisa melanjutkan kuliah disana. Hmmm, jadi makin mupeng..
Jadilah udah banyak baca-baca berita tentang program ini di internet. Baca-baca blog orang-orang yang udah pernah kesana, dan pengalaman mereka itu bikin aku sangat sangat ingin kesana.

Setelah banyak baca info tentang program tersebut, satu yang belum aku lakukan. Minta pendapat mamak. Sebelum nanya ke mamak aja aku udah pesimis bisa kesana.
Dan pas nanya mamak, jawabannya 'skripsi itu aja lah dulu di selesaikan nak. Nanti lagi lah dipikirkan yang lain' yang artinya adalah GA BOLEH.
   Alasannya, yang pertama aku punya sepupu yang tinggal di Amerika. Dia tinggal disana kayaknya lebih 10 tahun, tapi belom pernah sekalipun pulang ke Tanah Air. Bahkan ketika bapaknya meninggal aja dia ga ada. Kata mamak 'ngapain tinggal jauh-jauh di negara orang, punya banyak uang tapi kita ga pernah tau gimana keadaan keluarga kita disini'. Jadi intinya mamak takut kalo aku kesana ga akan pulang lagi.
   Alasan kedua adalah secara ngga langsung aku ngambil kesimpulan mamak pengen aku cepat lulus, kerja biar bisa bantu mamak buat nyekolahin adek-adekku. Wajar sih secara mamak adalah single parent yang harus membiayai dan menyekolahkan 3 orang anaknya dengan pekerjaan hanya sebagai petani kecil.

   Aku berpikir benar sih aku harus bantu mamak dulu. Betapa jahatnya aku sebagai anak bungsu yang mendahulukan keegoisanku pergi ke negara orang sedangkan mamak bekerja sendiri untuk menyekolahkan adek-adekku. Pasti akan lebih bahagia rasanya aku bisa melihat adek-adekku bisa bersekolah tanpa ada halangan biaya dan bisa membalas pengorbanan mamak selama ini :)

   Dulu pas tamat SMA ketika aku mau kuliah mamak juga bilang "jangan terlalu tinggi harapannya kalo kita cuma orang kampung, nanti ga bisa masuk stres sendiri". Tapi Tuhan berkehendak baik. Tuhan memberikan jalan aku bisa kuliah dan bisa bertahan sampai saat ini pun berkat kebaikan-Nya.
Semoga juga Tuhan memiliki rencana indah lainnya agar suatu saat aku bisa kesana-ke negeri orang yang ingin aku kunjungi - biar pun belum sekarang, karena HARTA YANG PALING BERHARGA ADALAH KELUARGA :3



Senin, 28 Juli 2014

Kebun Binatang Ragunan, Jakarta

Kalo ditanya ini hari melelahkan, Ya ini hari melelahkan. Tapi kalo ditanya lagi ini hari menyenangkan, Ya ini hari sangat menyenangkan. Kenapa?

Ceritanya sama teman-teman kosan ga ada yang pulang. Katanya sih mahasiswa tingkat akhir, jadi sibuk skripsi :p
Nah, direncanakanlah perjalanan liburan murah meriah yang ada di sekitar Bogor. Banyak saran yang menjadi tempat tujuan. Taman bunga nusantara, yah itukan di puncak, jadi pasti macet apalagi ini hari minggu dan besok lebaran. Jungleland, yah itu kan mahal, kita ini mahasiswa loh :p bla bla bla dan akhirnya diputuskan ke Mekarsari. Rencana perjalanan pun telah dibuat dan siap untuk dilaksanakan.

Pagi-pagi sekitar jam setengah 9 berangkat dari kosan. Demi berlibur, daerah ujung Bogor pun kami capai hahaha Ngeeeeeeeng dengan mengendarai angkot, sekitar jam setengah 11  nyampelah di  mekarsari.
Jeng jeng, dan tau apa yang terjadi? Ternyata ternyata Mekarsari nya TUTUP. Udah jauh-jauh Dramaga ke daerah entah apa namanya, ternyata hasilnya begitu. Yah, kecewa penonton.

Dan lebih parahnya lagi, ketika mau searching daerah wisata yang ada disekitar daerah itu, eh ternyata HP pada mati. Hmmmm, bagus nian nasip hari ini..
Yasudahlah, akhirnya memutuskan untuk ke daerah Jakarta aja, yaitu Kebun Binatang Ragunan.

Balik lagi deh ke Terminal Cileungsi, lanjut ke Kp. Rambutan dan dari Kp. Rambutan naik angkot lagi ke Ps. Rebo, trus nyambung lagi ke Ragunan. Jadi thema perjalanan hari ini adalah ikut keliling-keliling bersama abang angkot hahaha

Pas naik angkot yang ke Ragunan, biasalah cewek batak ngomongnya dimana-mana kayak berantem. Terus kata bapak angkotnya, Orang Medan ya dek? I Iya pak. I Sama dong, di Medannya dimana? I Berastagi I Bla bla bla bla dan ternyata si Bapak angkotnya juga orang Karo. Penuhlah Indonesia ini dengan orang Karo :D



Singkat cerita sampe di Ragunan 13.00, dan berhubung ini hari suasana puasa jadi Ragunan nya di tutup jam 15.00. Yah, nyampe dalem aja, baru jalan semeter udah jam 15.00 Hahahaha
Yasudahlah, mau gimana lagi, kita jalani saja. Akhirnya pun bertemu dengan hewan-hewan yang belum pernah dilihat secara langsung sebelumnya hahaha

 


 Setelah capek jalan dan keliling sana-sini, lapar pun melaanda. Tapi jangan ngaku orang Indonesia kalo ga foto dulu sebelum makan Hehehe




Sebenarnya sih tadi rencananya abis dari ragunan, mau ke Kota Tua. Tapi berhubung pas kita keluar dari ragunan ujan pun turun, dengan terpaksa kita harus balik ke Bogor. See you :3

Maaf dan Terimakasih

Maaf..
Terimakasih..
Seberapa sering kah kita mendengar kata diatas?
Seberapa sering kah kita mengucapkannya?
Simple sih, tapi tak se simple kata-katanya untuk mengucapkannya.

Kalo menurut aku sih kata 'terimakasih' tak beda jauh artinya dari kata 'bersyukur'. Ketika kita bersyukur, pasti kita akan mengucap terimakasih. Aku selalu ingat kata-kata mamak 'apa pun yang kita hadapi, jangan lupa mengucap syukur'. Artinya bahwa menyenangkan atau mengecewakan yang kita hadapi jangan lupa mengucap syukur karena dibalik hal yang kita hadapi mungkin ada rencana indah.

Aku juga jadi teringat kata-kata guru bahasa Inggrisku waktu kelas 1 SMA. Dia di panggil Ibu SS. Katanya 'satu hal yang ga boleh kalian lupa adalah jangan lupa berterimakasih. Oang mau jahat, mau baik jangan lupa bilang terimakasih. Bahkan kepada kepada supir angkot sekalipun jangan pernah lupa berterimakasih'.
Aku mikir, kenapa harus bilang terimakasih kepada supir angkot? kan kita bayar ongkor, menambah pendapatan mereka, berarti mereka dong yang harus berterimakasih kepada kita.
Sayangnya pertanyaan aku tersebut cuma dalam hati, aku ga terlalu berniat alasannya kepada Bu SS.

Nah, setelah tinggal di perantauan aku pun mempraktekkan apa yang dibilang guruku tersebut. Dan hasilnya, bilang terimakasih itu ternyata damai. Aku sering memperhatikan, bahkan supir angkot yang menakutkan sekalipun ketika kita bilang terimakasih mukanya akan berubah jadi hello kitty :p
Ada senyum yang ikhlas disana :D

Maaf dan Memaafkan.
Hal yang sangat sulit di lakukan. 
Kita sering dengar atau bahkan sering ngucapin kata "iya, aku udah maafin kamu kok". Tapi kenyataannya masih ada sesuatu yang mengganjal di hati.
Dan aku juga ga luput dari sikap ini. Sering bilang ke orang lain kalo aku udah maafin mereka, tapi pada kenyataannya sangat sulit.
Terus gimana dengan meminta 'Maaf' ke orang yang udah pernah kita bikin sakit hati? Nah, ini hal yang lebih sulit lagi menurut aku. Karena setiap manusia pasti memiliki tingkat ego dan gengsi yang berbeda-beda.
Ada orang yang dengan mudah munta 'maaf' namun ga sedikit orang yang gengsi untuk minta maaf meskipun mereka sadar mereka udah ngelakuin kesalahan.

Nah, aku mau cerita dikit nih tentang pengalaman aku.
Beberapa bulan terakhir aku lagi kesel sama orang. Intinya mah kaya ada benteng permusuhan dengan mereka. Ada sesuatu yang nyesek gitu. Tapi entah ada angin apa, aku mencoba minta maaf ke mereka. Eh, ternyata mereka juga minta maaf balik. dan rasanya tuh damai banget. Sesuatu yang tadinya ngeganjal di hati yang kayaknya penyebab benteng permusuhan itu tiba-tiba hancur.

Memang sebagai manusia aku juga sering lupa bilang terimakasih, sering gengsi untuk minta maaf dan susah untuk memafkan. Tapi dengan kata 'TERIMAKASIH' dan "MAAF', kebahagiaan kita bertambah:)
Jangan pernah berhenti untuk belajar lebih baik lagi :3

Sabtu, 26 Juli 2014

Sudah kah kita bermanfaat bagi orang di sekitar kita?


Akhir-akhir ini banyak sekali teman-teman di media sosial nge-share tentang iklan ini. Karena penasaran, aku pun ikut menonton nya.
Menurut aku sih pesan/pelajaran yang dapat diambil dari rekaman ini sangat bagus. Mengajarkan kita bahwa seberapa kecil pun hal yang kita kerjakan, termasuk hal baik atau tidak baik, tanpa kita sadari akan memberikan dampak (besar atau kecil) bagi orang-orang di sekitar kita. 
Menonton iklan ini membuka mataku untuk introspeksi diri. Apakah aku udah memberi dampak negatif atau positif bagi orang di sekitarku dari sikap dan perbuatanku. Mengajak aku agar ga ngerasa rugi untuk melakukan setiap perbuatan baik, meskipun itu kecil karena mungkin bagi orang lain itu sangat besar manfaatnya :)
Ngomong-ngomong tentang perbuatan baik, aku jadi ingat kejadian sekitar enam bulan yang lalu. Bukan mengingat perbuatan baik yang telah dilakukan tapi video ini mengingatkan aku.
Kejadian sekitar enam bulan yang lalu, di suatu sore ada pesan baru masuk di HP aku dengan nomor baru. Karena aku ga kenal nomornya, ya aku membalas dengan bertanya sipengirim siapa. Terjadilah percakapan di pesan singkat (SMS), A=aku P=pengirim pesan :
A: Maaf, ini dengan siapa ya?
P:Oh, saya 'X' mba. (Karena ngerasa saya ga punya teman yang bernama 'X' jadi saya tanya lagi,
A: 'X' siapa ya?
P: Tinggal di Ciampea (nama tempat yang ga jauh dari kampus IPB Dramaga) mba. Dulu mba pernah minjemin ATM mba di BNI yang ada di Dramaga.
Karena belakang banyak terjadi penipuan, aku ngerasa agak takut juga. Soalnya aku ngerasa ga pernah minjemin ATM ke siapapun.
A: Aduh, maaf ya, saya ga pernah ngerasa minjemin ATM ke siapapun.
P: Iya, mungkin udah lupa, soalnya kejadiannya udah sekitar lebih 2 tahun yang lalu. maaf kalo udah mengganggu emba.
Akhirnya aku pun mencoba mengingat kejadian itu, apa emang pernah minjemin ATM ke orang lain. Setelah mencoba mengingat emang benar, sekitar 2 tahun yang lalu yang dimaksud mba nya adalah waktu aku masih semester 2 dan itu kejadiannya sekitar tahun 2011. Ketika aku mau ngambil uang di ATM bank BNI di dekat kampus, seorang ibu minta tolong mau minjem ATM aku. Katanya mau ngirim uang ke saudaranya yang ada di Batam kalo ga salah. Awalnya sih aku takut, tapi kebetulan aku punya dua ATM dan yang satu nya ga ada isinya (maklum mahasiswa :D ) , yaudah aku ngasih pinjem. Lagian si Ibunya juga ngasih KTP dia ke aku sebagai jaminan. Yaudah terjadilah transaksi itu. Dan ternyata yang ngirim pesan ke aku adalah anak dari ibu tersebut.
Dikaitkan sama video diatas, aku jadi berpikir kalo dulu itu ternyata si ibu memang ngerasa kebantu banget pas aku minjemin dia ATM. Bahkan dia masih ingat kejadian yang udah bertahun-tahun sedangkan aku aja udah lupa.
Ternyata sekecil apapun perbuatan baik itu kita lakukan, akan sangat besar manfaatnya bagi orang yang membutuhkan :)
Yuk belajar menjadi terang dan garam dimanapun kita berada :3

Kamis, 24 Juli 2014

Seminar, 14072014

Semua karna kasih karunia-Nya....
Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya bisa seminar juga :)

Selangkah lagi menuju SE, hal yang sangat di tunggu mamak :3




Prof. Sony Squad :3

Ceritanya abis bimbingan sama teman-teman seperjuangan, eh ternyata semua gila photoooo :D
Yaudah, hasilnya kaya gini hehehe




Kebun Raya Bogor

Kalo mahasiswa tingkat akhir kegiatannya begini, nyari kesenangan seakan-akan ga ada apa-apa Haha








Monumen Nasional, Jakarta

Ceritanya nih lagi sibuk skripsi. Katanya sih lagi pusing-pusingnya, stress, capek, mood ga stabil (dan setelah ngalamin emang bener juga) :p
Kebetulan skripsi make data sekunder, jadi setiap hari harus bolak-balik BPS pusat buat ngambil data. Lupa ngejalanin hal kaya gitu berapa lama, sampe bapak-bapak fotocopy-an di BPS nya aja bosan sampe suatu kali bilang 'Neng, datanya masih banyak mau di ambil? bapak aja sampe cape nge fotocopy nya' 'iya pak, bapak bosan yah ngeliat saya disini terus? (dalem hati 'elah pak, saya lebih capek kali -___-')
   Ditengah rasa capek itu, adalah seorang gadis dikirimkan Tuhan untuk menghilangkan penat dan sesak di dada. Dia lah kakak saya yang kece, Christin Novaria Surbakti :D
Akhirnya di ajaklah jalan yang murah meriah tapi keren dikitlah. Yuuupss, nyampelah di Tugu Monas, Jakarta 



 Yah, meskipun udah hampir empat tahun tinggal di Jawa tapi inilah kesempatan kedua bisa berkunjung ke taman ini. Sering sih lewat doang kalo mau ke BPS, hanya bisa memandang jauh dari kereta :p. 
Kalo kesempatan pertama sih pas awal nyampe di Bogor, tapi ga sempat ngambil gambar. Jadi kesempatan yang kedua ini harus digunakan sebaik-baiknya buat ber-foto-ria biar punya bukti kalo udah pernah ke tempat ini hahahaha